Direksi dan Komisaris Borong Saham Emiten Jagoan Lo Kheng Hong PGAS
Jika dikalkulasikan, ia mengeluarkan kocek Rp 1,6 miliar untuk mengakumulasi saham PGAS. Setelah transaksi ini, kepemilikannya menjadi menjadi 0,0049% dari sebelumnya tak memiliki sama sekali.
“Tujuan transaksi pembelian saham untuk tantiem yang ditangguhkan periode tahun buku 2022 dan investasi,” tulis manajemen.
Tak hanya dari jajaran direksi, jajaran komisaris PGAS juga ramai-ramai memborong saham PGAS. Komisaris Perusahaan Gas Negara, Warih Sadono dan Luky Alfirman masing-masing juga memborong sebanyak 563.600 saham PGAS di harga yang sama.
Apabila dikalkulasikan, mereka berdua merogoh kocek Rp 763,11 miliar. Dengan demikian, mereka kini menggenggam masing-masing sebanyak 0,0023% saham PGAS dari sebelumnya tak memiliki sama sekali.
Berdasarkan data perdagangan Jumat (5/4) siang ini pukul 11.00, saham PGAS terpantau menguat 0,36% di level Rp 1.375 per lembar saham. Adapun rata-rata yang diperdagangkan di rentang Rp 1.365-1.375 per saham.
Volume yang diperdagangkan 4,66 juta dengan nilai transaksi Rp 6,39 miliar dan frekuensinya sebanyak 1.379 kali. Pada siang ini kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 33,33 triliun. Selama seminggu, saham PGAS tercatat melesat 22,77%. Namun, sahamnya turun 11,29% dalam setahun.