Tangkal Dampak Virus Corona ke Ekonomi, BI Pangkas Bunga Acuan 0,25%

Agustiyanti
20 Februari 2020, 14:31
bank indonesia, suku bunga acuan, wabah virus corona
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut wabah virus corona membuat proses pemulihan ekonomi global tertahan tahun ini.

Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan BI akan kembali menahan suku bunga acuannya di level 5%. Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan, rupiah yang mengalami tekanan karena terhambatnya arus modal masuk akibat kekhawatiran virus corona dapat menjadi pertimbangan BI.

(Baca: BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan Meski Ada Virus Corona)

Kendati demikian, BI  dinilai perlu mengambil langkah mitigasi risiko perlambatan ekonomi. Oleh karena itu, pelongaran moneter melalui kebijakan nonbunga kemungkinan akan ditempuh bank sentral.

Ia memperkirakan otoritas moneter itu akan melonggarkan ketentuan Giro Wajib Minimum,atau meningkatkan operasi moneter yang bersifat ekspansif. "Ini bisa lebih efektif daripada kebijakan menurunkan suku bunga acuan," ucap dia.

Senada, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan Kiryanto menilai respons BI terhadap perekonomian sudah cukup baik. Perubahan suku bunga pun dinilai belum dibutuhkan.

"Karena sesungguhnya efek penurunan sebesar 100 basis poin di 2019 lalu masih bekerja. Sekarang saatnya instrumen fiskal harus dioptimalkan," kata Ryan. 

BI menahan suku bunga acuannya di level 5% sejak September 2019, setelah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...