Manufaktur Lesu, BI Sebut Industri Otomotif Bisa Jadi Andalan

Agatha Olivia Victoria
2 Desember 2019, 20:52
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Pada tahapan pertama pabrik mobil Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 pekerja lulusan SMK hingga D3.
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Ilustrasi. Indeks PMI Manufaktur Indonesia meningkat pada November, tetapi masih lemah dan berada di bawah level 50.

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat ekspor mobil Indonesia untuk kendaraan utuh atau completely built up (CBU) pada Januari-Juli 2019 meningkat 23,1% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 169,4 ribu. Peningkatan ekspor mobil ditopang oleh kenaikan ekspor merek Mitsubishi yang mencapai 529,5% dari 4,6 ribu unit menjadi 28,7 ribu unit.

(Baca: Hadapi Gejolak Global, BI Minta Pemerintah Gelontorkan Stimulus Fiskal)

Daihatsu masih memimpin sebagai merek terlaris dalam ekspor CBU dengan total ekspor sebanyak 66,8 ribu unit. Angka tersebut meningkat 12% dari Januari-Juli 2018 yang sebanyak 59,6 ribu unit. Peringkat kedua ditempati oleh Toyota dengan total ekspor sebanyak 49,2 ribu unit.

Namun, ekspor CBU Toyota turun 10,8% dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 55,2 ribu unit. 

Setelah Mitsubishi, peringkat keempat ditempati oleh Suzuki sebanyak 17,6 ribu unit atau meningkat 13,9% dari periode sebelumnya yang sebesar 15,4 ribu unit. Honda menyusul dengan total ekspor CBU sebanyak 3,8 ribu unit.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...