Pasar Pantau Ekonomi AS, Rupiah Melemah 0,03%

Agatha Olivia Victoria
30 Oktober 2019, 17:12
Rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini (30/10)
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi, penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini (30/10).

Jika situasinya seperti ini, Ibrahim memperkirakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan kembali menurunkan suku bunganya. "Namun, yang ditunggu pasar adalah komentar The Fed, apakah masih akan menurunkan suku bunga berikutnya atau tidak," katanya.

Dari sisi domestik, ia mengatakan bahwa pasar menunggu rilis data inflasi Oktober pada akhir pekan ini. Konsensus pasar memperkirakan inflasi bulan ini 3,27% secara tahunan, melambat dibandingkan September 3,39%. Namun masih sesuai dengan ekspektasi pemerintah.

(Baca: Rupiah Dibuka Menguat Berkat Pernyataan Trump soal Kesepakatan Dagang)

Selain itu, pemerintah diperkirakan bakal melakukan reformasi di segala bidang. Sebab, ada beberapa risiko dari global seperti perang dagang AS-Tiongkok, keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, dan lainnya. Ibrahim menilai, hal-hal yang bakal dilakukan pemerintah adalah reformasi di bidang perpajakan, perizinan dan birokrasi.

Di sisi lain, menurutnya Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) dan saham-saham hipotik atau obligasi di perdagangan Domestic Non Delivery Forward (DNDF). “Dengan begitu, akan membantu untuk menstabilkan mata uang Garuda kembali di harga yang wajar," katanya.

(Baca: Pelaku Pasar Pantau Kesepakatan Dagang, Rupiah Bergerak Melemah)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...