Data Manufaktur Amerika Melempem, Rupiah Berpotensi Menguat
Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS memang bergerak melemah 0,04% ke level 97.96. Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang dunia seperti euro 0,11%, dolar Kanada 0,02%, franc Swiss 0,24%, dolar Hongkong 0,01%, dan won Korea Selatan 0,13%.
(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Bagaimana Prospek RI?)
Di sisi lain, menurut dia, pasar juga masih mengkhawatirkan persetujuan kesepakatan parsial yang sudah dicapai pekan lalu antara AS dan Tiongkok. Ini mungkin bisa menahan laju pelemahan dollar.
Kesepakatan parsial tersebut biasa dikenal dengan "kesepakatan fase satu". Dengan tercapainya kesepakatan ini, AS pun membatalkan rencana kenaikan tarif pada 15 Oktober 2019 terhadap impor asal Tiongkok senilai US$ 250 miliar dari 25% menjadi 30%.
Meski demikian, rencana kenaikan tarif pada 15 Desember 2019 masih sesuai rencana. Rencana tersebut akan menyasar produk Tiongkok senilai US$ 160 miliar yang akan dikenakan tarif sebesar 15%. "
Adapun rupiah berpotensi bergerak lebih ke bawah hari ini. Pergerakan rupiah berada di antara Rp 14.120 - 14.190 per dolar AS.