Cadangan Devisa Naik, Rupiah Menguat ke 14.225 per Dolar AS
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan sebenarnya sejumlah faktor eksternal yang mempengaruhi penguatan rupiah pada hari ini. Ia mencontohkan adanya harapan pelaku pasar bahwa tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok akan menurun seiring kembali dilakukannya perundingan antara kedua negara.
(Baca: BI Waspadai Dampak Pelemahan Yuan ke Rupiah dan Ekonomi Indonesia)
Selain itu, keputusan sejumlah bank sentral India dan Thailand yang memangkas suku bunga acuannya juga menguntungkan nilai tukar rupiah.
Sentimen positif, menurut dia, juga berasal dari data cadangan devisa yang meningkat pada Juli. BI melaporkan cadangan devisa sebesar US$ 125,9 miliar, meningkat US$ 2,1 miliar dibandingkan Juni 2019 yang sebesar US$ 123,8 miliar.
"BI juga terus melakukan intervensi secara aktif di pasar valas dan obligasi negara melalui pasar DNDF (Domestic Non-Deliverable Forwards. Intervensi BI sejauh ini membuahkan hasil yang memuaskan bagi pelaku pasar," kata dia.