Seleksi Anggota BPK Dinilai Tak Transparan, Sarat Kepentingan Politik

Agatha Olivia Victoria
3 Juli 2019, 20:58
seleksi anggota BPK
Arief Kamaludin|KATADATA
Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berlangsung saat ini tidak transparan.

Pasalnya, Sri Mulyani melihat BPK punya peran sangat penting dalam mengaudit keuangan di seluruh Indonesia. “Kami harapkan DPR tentu bisa memahami bahwa penting untuk memilih orang-orang yang tepat dalam institusi ini,” katanya usai melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada sore tadi.

(Baca: Revisi Beleid BPK, Syarat Usia Pendaftar Hingga Proses Seleksi Diubah)

Banyak Politikus Daftar Jadi Seleksi Anggota BPK

Pendaftaran calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI resmi ditutup pada Senin lalu. Misbakhun mengatakan terdapat 64 orang yang mencalonkan diri sebagai calon anggota.

Saat ini proses seleksi anggota BPK telah memasuki tahap evaluasi administrasi. Tahap evaluasi ini direncanakan akan berlangsung selama satu minggu sebelum berkas pendaftaran yang memenuhi syarat administrasi ditetapkan sebagai pendaftar anggota BPK.

Berkas pendaftaran yang lolos seleksi administrasi akan diserahkan ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 8 Juli 2019. Setelah diserahkan kepada DPD, berkas akan dikembalikan ke DPR Komisi XI. Setelah itu, DPR akan melakukan uji kelayakan atau fit and proper test kepada peserta.

Namun, untuk panitia seleksinya sendiri, Misbakhun mengatakan tidak akan ada panitia khusus yang dibuat. "Hanya ada tim dari Komisi XI yang menyeleksi kelengkapan persyaratan administrasi para pendaftar untuk menjadi anggota BPK," ucap dia.

(Baca: Banyak Politisi Jadi Calon Anggota BPK, Rusdi Kirana Ikut Seleksi)

Terdapat nama-nama yang tidak asing lagi di telinga publik dari ke-64 nama yang masuk, yakni terdapat mantan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Syafri Adnan Baharuddin. Ada pula mantan bos Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio. Selain itu, Rusdi Kirana yang merupakan Duta Besar RI di Malaysia dan pemilik maskapai Lion Air juga ikut dalam proses seleksi.

Dari ke-64 nama itu, terdapat 15 orang yang merupakan dari partai politik. Tak hanya itu, terdapat pula dua nama anggota BPK yang kembali mencalonkan diri seperti Harry Azhar dan Achanul Qosasi. Sementara itu, nama-nama dari Komisi XI yang sebelumnya telah disebutkan akan mencalonkan diri turut nampak pada daftar calon anggota BPK.

Politisi Dominasi Calon Anggota BPK
Politisi Dominasi Calon Anggota BPK (Katadata)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...