Defisit Transaksi Berjalan 2,98% PDB Tahun Lalu, Bagaimana Tahun Ini?

Rizky Alika
11 Februari 2019, 15:07
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia optimistis defisit transaksi berjalan bisa mereda menjadi 2,5% terhadap PDB tahun ini lewat sederet kebijakan.

(Baca: BI Optimistis Defisit Transaksi Berjalan Susut Mulai Kuartal I 2019)

Hampir semua komponen neraca transaksi berjalan mengalami defisit. Neraca barang defisit total US$ 431 juta, imbas anjloknya surplus neraca  nonmigas di tengah meningkatnya defisit transaksi migas. Surplus neraca nonmigas anjlok seiring dengan tingginya impor bahan baku dan barang modal.  

Sementara itu, neraca jasa dan pendapatan primer masih mengalami defisit menahun. Neraca jasa defisit US$ 7,1 miliar, sedangkan neraca pendapatan primer defisit US$ 30,4 miliar. Hanya neraca pendapatan sekunder yang surplus yaitu sebesar US$ 6,9 miliar.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam  memprediksi defisit transaksi berjalan sedikit membaik pada kuartal I tahun ini. Sejalan dengan Yati, ia menyebut hal itu lantaran dampak kebijakan pengendalian impor mulai terasa. Selain itu, harga minyak relatif tertahan dan nilai tukar juga stabil menguat.

Dengan kondisi seperti itu, pertumbuhan impor akan relatif terjaga walaupun ekspor masih belum bisa didorong di tengah pelemahan ekonomi global. “Dengan demikian, neraca perdagangan (barang) kemungkinan masih defisit tipis. Demikian juga dengan defisit transaksi berjalan,” ujarnya.

Ia mengatakan, perbaikan defisit transaksi berjalan memang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Diperlukan reformasi struktural dalam waktu menengah panjang.

Perbaikan struktural tersebut terkait pengembangan substitusi impor dan diversifikasi ekspor. Kemudian, pengembangan pariwisata. Kemudian, untuk memperbaiki neraca pendapatan primer, diperlukan insentif agar investor asing mau menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya dari investasi di indonesia.

 “Contoh insentifnya adalah kebijakan reverse tobin tax. Memberikan insentif kepada investor asing agar menginvestasikan kembali return investasi mereka di Indonesia,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...