Banyak Faktor Sebabkan Imbal Hasil Surat Utang RI Tertinggi di Asia

Rizky Alika
4 Februari 2019, 22:55
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Namun, bila dibandingkan dengan beberapa surat utang negara Asia Pasifik lainnya, penurunan yield terpantau masih kecil, meskipun bukan yang terkecil. Sepanjang tahun ini, (year to date) penurunan hanya 13,2 basis poin, lebih kecil dibandingkan yield surat utang Filipina yang turun 80,9 basis poin, dan Vietnam 27 basis poin.

Adapun Chatib menyebut, masih ada beberapa risiko yang membayangi pergerakan yield SUN, di antaranya defisit transaksi berjalan. Adapun, kondisi defisit menunjukkan tidak seimbangnya pasokan dan permintaan valas domestik dalam aktivitas ekspor-impor. Risiko lainnya, kenaikan bunga acuan AS, Fed Fund Rate.

Di sisi lain, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan tingginya yield, secara teori, memang menunjukkan tingginya risiko. Tapi, dia kurang sependapat bila dikatakan risiko Indonesia lebih tinggi dibandingkan Vietnam.

(Baca: Imbal Hasil Surat Utang Naik-Turun, Pinjaman Luar Negeri Jadi Bantalan)

"Saya lebih berpendapat yield SUN terdorong tinggi mengikuti kenaikan suku bunga instrumen moneter yang bergerak sesuai kenaikan suku bunga acuan BI," kata dia. BI sendiri menaikkan suku bunga guna acuan untuk menjaga spread (selisih) dengan suku bunga internasional agar aliran modal asing tetap masuk. Dengan begitu, pasokan valas dari sisi ini terjaga sehingga rupiah tidak melemah.

Ia pun menjelaskan, dengan BI menaikkan suku bunga instrumen moneter maka investor berharap imbal hasil yang lebih tinggi untuk SUN. “SUN dengan tingkat kupon yang rendah akan jatuh harganya dan akan mendorong kenaikan yield,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...