Ada Empat Faktor, Gubernur BI Lihat Rupiah Bisa Terus Menguat

Yura Syahrul
8 Januari 2019, 13:02
perry warjiyo
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan saat seminar ekonomi internasional di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/4).

Faktor keempat, perbaikan mekanisme di pasar valuta asing. Jika sebelumnya cuma ada transaksi tunai maka saat ini sudah ada pasar swap dan pasar valas berjangka Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). "Ini membuat mekanisme pasar berjalan semakin kuat," kata Perry.

(Baca juga: Darmin Lihat Rupiah Bisa Terus Menguat, Sri Mulyani Bersikap Waspada)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat kurs rupiah masih sedikit terlalu murah alias undervalue. Hal ini seiring pelemahan signifikan rupiah mulai Februari hingga Oktober tahun lalu. “Masih ada ruang (penguatan), walaupun tidak banyak,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1).

Ia menjelaskan, para analis internasional juga sudah merekomendasikan untuk kembali masuk ke aset dalam rupiah sejak kuartal terakhir tahun lalu. “Istilah mereka rupiah harusnya overweight, waktunya dibeli."

Penerbitan surat utang negara (SUN) oleh pemerintah juga turut mendorong penguatan rupiah. Yang terkini, pemerintah melakukan lelang SUN pada 3 Januari 2019. Lelang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) nyaris dua kali lipat.

Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kewaspadaan tetap dipertahankan. Sebab, kondisi global bisa berubah sehingga mengubah situasi. “Perubahan bisa terjadi."

Beberapa faktor global yang diwaspadai di antaranya kebijakan perdagangan AS atas Tiongkok dan kebijakan moneter bank sentral AS. “Itu semua faktor dinamis yang perlu kami lihat,” ujarnya.

Adapun data ekonomi domestik yang positif seperti kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun lalu, serta pertumbuhan dan stabilitas ekonomi membuat posisi Indonesia berbeda dibandingkan beberapa negara lain.

"Sehingga kita bisa mendapat manfaat dalam bentuk capital inflow (arus masuk dana asing)," kata Sri Mulyani. Ini menjadi faktor penyokong penguatan rupiah pada awal tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...