Pembangunan Infrastruktur Salah Satu Pendorong Inflasi Rendah

Ameidyo Daud Nasution
2 Januari 2019, 19:43
Infrastruktur
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi pembangunan infrastruktur jalan tol.

Erani juga mengatakan, penurunan inflasi terlihat dari inflasi inti yang hanya 3,26% per tahun selama 2015-2018. Sedangkan inflasi dari harga barang diatur pemerintah dan barang bergejolak secara rata-rata dalam periode yang sama hanya 4,59% dan 2,29% per tahun.

"Tahun 2010-2013, tiga jenis inflasi rata-rata 4,5% ( inflasi inti), 6,87% (harga yang diatur pemerintah), dan 9,66% (pangan bergejolak) per tahun," kata Erani. Inflasi yang rendah ini menjadi modal pemerintah untuk memacu tumbuhnya ekonomi di masa depan. Target pembangunan lainnya, seperti penurunan angka kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pun dapat dicapai lebih cepat.

Dalam konferensi pers di kantornya, Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, penyumbang terbesar inflasi pada tahun lalu adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dengan andil sebesar 0,26%. "Komoditas utama yang andilnya paling tinggi adalah bensin umum, bukan yang subsidi karena kenaikan harga minyak," kata dia.

Harga beras juga menyumbang inflasi dengan kontribusi mencapai 0,13%. Namun, andil harga beras lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 0,16%. Kemudian, harga rokok kretek filter menjadi penyumbang inflasi terbesar ketiga dengan andil 0,13%.

(Baca: Inflasi 2018 Capai 3,13%, Kenaikan Harga Bensin Jadi Kontributor Utama)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...