Imbas Kenaikan Bunga BI, Ekonomi 2019 Diperkirakan Hanya 5,1 %

Rizky Alika
22 November 2018, 11:50
Gedung pertumbuhan
Bernard Chaniago|KATADATA

Selain kenaikan KPR, nilai properti bakal naik lantaran harga bahan bakunya meningkat. Di sisi lain, kredit konstruksi terkena dampak kenaikan bunga acuan. “Konsumen ambil KPR mahal walau ada Loan To Value (LTV),” ujarnya.

Sementara dari sisi usaha, kenaikan bunga acuan akan mempengaruhi kenaikan biaya produksi. Hal ini seiring kenaikan  harga bahan baku untuk impor akibat fluktuasi rupiah dan kenaikan beban bunga utang. (Baca juga: Permintaan Melambat, BNI Belum Naikkan Suku Bunga KPR dan KKB).

Secara sektoral, usaha yang mengandalkan kredit perbankan besar ialah tekstil dan perkebunan, terutama sawit dan karet. Sektor tersebut membutuhkan kredit untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Lagi-lagi, bahan bakunya semakin mahal lantaran diperoleh dengan impor sehingga terkena dampak fluktuasi kurs.

Dari sisi investasi, Bhima mengatakan sebagian besar investasi menggunakan kredit. Dengan kenaikan bunga acuan BI, kredit investasi akan ikut terkerek. Kaitannya tak berhenti di sini. Pesta politik pada tahun depan diperkirakan menurunkan investasi. Para pemodal diperkirakan menahan dari menanamkan dananya lantaran menunggu kepastian politik.

Sejauh ini, penurunan investasi asing secara langsung (FDI) terjadi pada triwulan ketiga 2018. Jumlah penanam modal asing pada periode tersebut hanya Rp 89,1 triliun. Nilai ini anjlok 20,2 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 111,7 triliun. “Itu menjadi tanda bahwa mengandalkan investasi sebagai motor pertumbuhan agak susah,” ujarnya.

(Baca juga: Persaingan Bunga Deposito Sengit, LPS Naikkan Bunga Penjaminan).

Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2019 akan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,1-5,5 persen. Hal itu seiring kenaikan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate yang sudah mencapai 175 basis poin sepanjang tahun ini. “Pasti berdampak pada pertumbuhan. Bunga semakin tinggi, kami memotong outlook 2019 menjadi kisaran yang lebih rendah,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...