Terendah dalam Lima Tahun Terakhir, Defisit Anggaran Oktober 1,6% PDB

Rizky Alika
16 November 2018, 10:03
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Bila dijabarkan, pendapatan negara telah mencapai Rp 1.483,9 triliun atau 78,32% dari target tahun ini. Pendapatan negara berasal dari penerimaan perpajakan (pajak serta kepabeanan dan cukai) sebesar Rp 1.160,66 triliun atau 71,73% dari target, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 315,44 triliun atau 114,53% dari target, dan hibah Rp 7,77 triliun atau 648,84% dari target.

Adapun realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 1.016,52 triliun atau 71,39% dari target. Capaian tersebut tumbuh 17,64% secara tahunan (year on year). Jika tidak memperhitungkan penerimaan dari tebusan program pengampunan pajak tahun lalu, tax amnesty, penerimaan pajak tumbuh 19,30%. "Pertumbuhan penerimaan pajak terutama bersumber dari penerimaan PPh migas, PPh nonmigas, serta PPN dan PPnBM," kata Sri Mulyani.

(Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan Baru Pajak Perusahaan Batu Bara)

Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat Rp 144,14 triliun atau 74,26% dari target. Peningkatan pertumbuhan terjadi pada semua komponen penerimaan khususnya bea keluar mencapai 83,20% secara tahunan. Kemudian, bea masuk tumbuh 15,66% dan cukai tumbuh 10,36%. Pencapaian ini seiring dengan peningkatan kegiatan perdagangan internasional, kenaikan harga komoditas, dan dampak kebijakan kepabeanan dan cukai.

Di sisi lain, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.720,85 triliun atau 77,5% dari target. Artinya, belanja tersebut tumbuh 11,9% secara tahunan. Realisasi belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.074,43 triliun atau 73,9% dari target, serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 646,42 triliun atau 84,4% dari target.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...