Pelemahan Cepat Kurs Rupiah Imbas Diberondong Beragam Faktor

Martha Ruth Thertina
8 Oktober 2018, 17:38
Rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Selain itu, penurunan lebih lanjut cadangan devisa ke level US$ 114,8 miliar juga menimbulkan sentimen negatif pelaku pasar terhadap pasar keuangan domestik. Meskipun, cadangan devisa sebenarnya masih cukup banyak untuk Bank Indonesia (BI) melakukan buying time terhadap tekanan eksternal sambil menunggu pemerintah memperkecil defisit transaksi berjalan dan kondisi eksternal membaik. Jika cadangan devisa kurang, Indonesia masih bisa menggunakan fasilitas devisa di antaranya dari skema kerja sama multilateral Chiang Mai Initiative yang mencapai US$ 22,76 miliar.

Ia memprediksi kurs rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya masih akan berada dalam tekanan sampai rapat kebijakan bank sentral AS pada 18-19 Desember 2018. Hal itu lantaran pelaku pasar menantikan realisasi dari potensi kenaikan bunga acuan AS pada rapat tersebut. “Namun tekanan ini sifatnya akan timbul tenggelam, tergantung persepsi dan sentimen pelaku pasar,” ujarnya.

Menurut dia, dengan kurs rupiah sekarang ini yang sudah menembus 15.200 per dolar AS, pelaku pasar melihat pelemahan lebih lanjut ke level 15.500. Tapi, ia meyakini BI pasti akan melakukan intervensi lebih lanjut. “Dengan data sampai hari ini, kurs rupiah sampai akhir tahun mungkin akan bergerak di kisaran 14.900-15.400,” kata dia.

Dalam kondisi sekarang, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan BI untuk mengurangi faktor penekan kurs rupiah yang berasal dari domestik, secara khusus yaitu defisit transaksi berjalan. “Perlu perkuat koordinasi untuk menekan isu pelebaran defisit transaksi berjalan serta di saat yang sama mendorong daya tarik pasar keuangan domestik sedemikian sehingga dapat menekan defisit neraca pembayaran,” ujarnya.  

Ia memprediksi BI masih akan melanjutkan kebijakan moneter ketat hingga akhir tahun depan. Tujuannya, untuk menahan pelebaran defisit transaksi berjalan yang didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi domestik serta menjaga daya tarik pasar keuangan domestik. Menurut dia, BI berpotensi menaikkan kembali bunga acuan sebesar 25 basis poin pada kuartal terakhir tahun ini dan 75 basis poin lagi tahun depan sehingga berada di level 6,75%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...