Rupiah dan Politik Bergejolak, Investasi Triwulan II Tumbuh Melambat
Selama April – Juni tahun ini diketahui, porsi penanaman kapital di Pulau Jawa sebesar 46,5% setara dengan Rp81,9 triliun. Aliran investasi ke luar Pulau Jawa tercatat lebih banyak mencapai Rp 94,4 triliun atau setara 53,5%.
Berdasarkan lapangan usaha, korporasi lokal di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi paling rajin berinvestasi mencapai Rp 17,8 triliun dari 194 proyek. Berbeda, para penanam modal asing mayoritas mengincar sektor pertambangan dengan total investasi US$ 995,3 juta.
Adapun, dari segi lokasi sejauh ini DKI Jakarta merupakan favorit para pemodal dalam negeri. Terdapat 301 proyek PMDN di ibukota dengan nilai investasi sebesar Rp 16,5 triliun. Sementara itu, investor asing lebih banyak masuk ke Provinsi Jawa Barat mencapai 2.897 proyek setara US$ 1.024 juta.
Para penanam modal asing tersebut sebagian besar datang dari Singapura, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia. PMA dari Singapura sejumlah 2.945 proyek atau senilai US$ 2.936 juta, sedangkan investasi Jepang mencapai 1.900 proyek setara dengan US$ 1.027 juta.
Secara kumulatif Januari - Juni tahun ini, terealisasi penanaman modal sebesar Rp361,7 triliun atau naik 7,4% (yoy). Nilai ini terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp80,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 95,7 triliun. Realisasi PMDN ini tumbuh 32,1% (yoy) sedangkan PMA minus 12,9% (yoy).
