Menko Darmin Sebut Harga Ayam dan Telur Stabil dalam Waktu Tiga Bulan

Dimas Jarot Bayu
3 Agustus 2018, 12:03
Telur Ayam Negeri
Arief Kamaludin | Katadata
Harga telur yang terus mengalami kenaikan.

Ini berbeda dengan peternak ayam yang rata-rata pakannya berasal dari industri, seperti Japfa atau Charon Pokphan. Alhasil, kesehatan komoditas dari peternak ayam lebih terjaga dibandingkan produsen telur.

"Dia (produsen telur) lebih mudah terganggu dibanding (pakan) yang industri," kata Darmin.

Darmin mengatakan telah memerintahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk memeriksa masalah ini sehingga siklus produksi ayam dan telur kembali normal. Menurutnya, pemerintah tak akan mengintervensi dengan mengimpor agar harga ayam dan telur turun.

"Tidak bisa kita tiba-tiba impor telur, tidak bisa," kata Darmin.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Kamis (2/8), harga rata-rata daging ayam ras segar mencapai Rp 39.100 per kilogram (kg). Sementara, harga telur ayam ras segar sebesar Rp 26.150 per kg.

Bank Indonesia (BI) mencatatkan kenaikan harga telur ayam pada pekan keempat Juli mencapai 14% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, harga daging ayam ras meningkat 6,9% jika dibandingkan pekan keempat Juni.

Mahalnya harga ayam dan telur disebut sebagai faktor penyebab terjadinya inflasi pada Juli 2018. Berdasarkan data BPS, komoditas telur ayam ras memberikan andil terbesar terhadap inflasi sebesar 0,08% dikuti daging ayam ras dengan kontribusi 0,07%.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...