Harga Minyak Naik, Pemerintah Akan Tambah Subsidi Energi Rp 69 Triliun

Rizky Alika
17 Juli 2018, 21:54
BBM solar AK
Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas pengisian bahan bakar melayani pembeli di sebuah SPBU di Jakarta.

Selain subsidi energi, Kementerian Keuangan memprediksi subsidi nonenergi juga melebihi target. Subsidi nonenergi kemungkinan mencapai Rp 64,65 triliun atau membengkak Rp 2,95 triliun dari target yang sebesar Rp 61,703 triliun. Hal itu seiring dengan adanya penambahan untuk subsidi pupuk.

Adapun realisasi subsidi nonenergi sepanjang paruh pertama tahun ini baru mencapai Rp 14,43 triliun. Dengan demikian, realisasinya pada paruh kedua nanti diperkirakan mencapai Rp 50,22 triliun.

Hampir semua subsidi nonenergi diramal menembus target, kecuali subsidi bunga kredit program yang kemungkinan hanya 72,2% dari target.

(Baca juga: Pajak Diramal Meleset Rp 73 Triliun, Penerimaan Terdongkrak Duit Migas)

Dengan demikian, secara total, belanja subsidi diprediksi mencapai Rp 228,15 triliun, atau membengkak Rp 71,92 triliun dari target yang sebesar Rp 156,23 triliun. Meski begitu, Sri Mulyani memastikan defisit anggaran tetap terjaga, bahkan kemungkinan di bawah target yang sebesar Rp 325,94 triliun atau 2,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau tahun ini kami perkirakan kemungkinan defisit akan 2,12% (terhadap PDB). Ini sudah memperhitungkan kenaikan subsidi BBM," ujar dia. Itu artinya, nominal defisit anggaran diprediksi mencapai Rp 314,23 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...