Rupiah dan IHSG Anjlok, Jokowi Panggil Gubernur BI, OJK & Para Menteri

Ameidyo Daud Nasution
26 April 2018, 16:45
Jokowi BEI
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika melakukan kunjungan kerja di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).

IHSG sempat terjerembab dan menyentuh level 5.894,15 poin pada sesi kedua perdagangan hari ini. 

Sebelumnya, asosiasi pengusaha dan bankir menilai BI tak bisa terus menerus melakukan intervensi nilai tukar rupiah dengan mengguyur valas ke pasar. Sebab, langkah tersebut bisa menekan cadangan devisa.

(Baca juga: Kadin Harap Rupiah Terjaga di Level Rp 13.700 per Dolar AS)

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani berpendapat, BI harus menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate untuk meredam tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Dengan langkah itu, diharapkan aksi spekulasi juga bisa diredam. “Harus naik meskipun kenaikan tersebut akan berdampak pada pelambatan ekonomi,” kata Hariyadi di Jakarta, Rabu (25/4).

Adapun kenaikan imbal hasil surat berharga AS dan penguatan dolar AS terjadi seiring membaiknya data-data ekonomi di negara Paman Sam. Perbaikan ekonomi di negara tersebut memperbesar peluang kenaikan bunga acuan AS alias Fed Fund Rate lebih cepat dari ekspektasi. Alhasil, penempatan dana dalam aset berdenominasi dolar AS menjadi lebih menarik.

(Baca juga: Perkuat Rupiah, Pengusaha Hingga Bankir Dukung Kenaikan Bunga Acuan BI)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...