Alasan Penting di Balik BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,25 %

Rizky Alika
19 April 2018, 22:28
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Adapun inflasi diperkirakan tetap berada dalam kisaran target yakni 2,5 - 4,5 persen secara tahunan. Maret lalu inflasi tercatat 0,2 persen secara bulanan, turun dari Januari yang sebesar 0,17 persen. “Terkendalinya inflasi dipengaruhi oleh minimalnya tekanan inflasi inti, di tengah meningkatnya inflasi administered prices dan volatile food,” ujar dia.

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2018 surplus US$ 1,09 setelah pada Februari 2018 defisit US$ 0,05 miliar. Hal ini didukung perbaikan ekspor nonmigas. (Baca: Mengubah Tren Defisit, Neraca Dagang Maret Surplus US$ 1,09 Miliar).

Untuk nilai tukar rupiah, BI mencatat rata-rata harian rupiah melemah 1,13 persen pada Maret 2018. Tekanan terhadap rupiah terutama disebabkan oleh perbaikan indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diikuti ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate yang lebih agresif, serta risiko berlanjutnya perang dagang Amerika-Tiongkok. “Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global,” kata dia.

Bank sentral juga melihat sistem keuangan tetap stabil disertai intermediasi perbankan yang membaik. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi mencapai 23,1 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) sebesar 23,0 persen pada Februari 2018. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) relatif tidak berubah sebesar 2,9 persen (gross) atau 1,3 persen (net) pada Februari 2018. 

Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2018 tercatat 8,4 persen secara tahunan atau relatif sama dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Adapun pertumbuhan Kredit dan DPK akan lebih baik pada tahun ini masing-masing dalam kisaran 10,0-12,0 dan 9,0 - 11,0 persen secara tahunan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...