Rupiah Stabil Jelang Rilis Bunga AS Berkat Intervensi dan Dana Asing

Rizky Alika
21 Maret 2018, 21:33
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Selain itu, ia mengusulkan pengurangan pajak bunga deposito kepada eksportir yang menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di perbankan Indonesia atau mengkonversinya ke dalam rupiah. Kebijakan ini diharapkan dapat membuat DHE menetap lebih lama di Indonesia dan membantu pasokan devisa atau valuta asing (valas) dalam negeri.

Pemerintah juga diharapkan mengefektifkan insentif bagi anak perusahaan yang tidak menyetor seluruh dividen ke induknya di luar negeri. Dengan begitu, permintaan valas bisa diredam. Terakhir, pemerintah perlu memperkuat fundamental ekonomi untuk menarik investasi asing.

"Enam belas paket untuk stimulus sektor riil harus di optimalkan karena butuh pertumbuhan ekonomi 5,3% dan investasi di atas 7% agar investor yakin fundamental dalam negeri kuat dibanding negara peers (negara yang setara)," kata dia.

Senada dengan Bhima, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. David Sumual mengatakan terjaganya nilai tukar rupiah di bawah Rp 13.800 per dolar AS disebabkan arus masuk dana asing ke SBN, masuknya devisa hasil ekspor dan intervensi BI.

"Terakhir-akhir ini mulai balance. Antara eksportir mulai masuk dan SUN pelan-pelan mulai masuk, terutama bank asing nonresident, fund manager, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan pemerintah bank sentral asing. Selain itu, BI lakukan intervensi," kata dia.

Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 13.761 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot, Rabu (21/3), hanya melemah tipis sebesar 0,09% dari penutupan hari sebelumnya. Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau stabil sepanjang Rabu ini yaitu pada kisaran Rp 13.752-13.764.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...