Jadi Pionir Penerbit Green Sukuk di Asia, Indonesia Raup US$ 3 Miliar

Rizky Alika
26 Februari 2018, 20:56
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Green sukuk dengan tenor 5 tahun paling banyak diserap investor syariah (Timur Tengah dan Malaysia) yaitu 32%, diikuti investor Asia (terkecuali Indonesia dan Malaysia) 25%, lalu investor Amerika Serikat 18%, investor Eropa 15%, dan investor Indonesia 10%.  

Di sisi lain, green sukuk tenor 10 tahun paling banyak diserap investor Eropa 32%, investor syariah (Timur Tengah dan Maiaysia) 24%, investor AS 22%, investor Asia (terkecuaili Indonesia dan Malaysia) 12%, dan investor Indonesia 10%.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan jenis investor, green sukuk tenor 5 tahun paling banyak diserap perbankan yaitu sebanyak 40%. Sedangkan green sukuk tenor tenor 10 tahun paling banyak diserap reksa dana yaitu sebanyak 47%.

(Baca juga: Tiga Proyek Infrastruktur Berpotensi Dibiayai Green Bonds)

Sri Mulyani menjelaskan, proyek ramah lingkungan yang berencana didanai green bonds terdapat di empat kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Adapun proyek yang dimaksud misalnya proyek pengendalian banjir, pengelolaan drainase utama perkotaan dan pengamanan pantai senilai Rp 501 miliar di Kementerian PUPR. Selain itu, proyek pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api bernilai Rp 165 miliar di Kementerian Perhubungan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...