Gelar Rapat Perdana, KSSK Pantau Ancaman Harga Minyak dan Bitcoin
Selain itu, tingkat defisit anggaran dan defisit primary balance yang lebih rendah dari target dalam revisi APBN 2017, kinerja perbankan dan pasar modal yang baik, tren performa Surat Berharga Negara (SBN) yang positif, kecukupan dana penjaminan simpanan, serta persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.
"KSSK akan mengoptimalkan bauran kebijakan dari sisi fiskal, moneter, makro dan mikroprudensial, serta pasar keuangan dalam menjaga momentum perekonomian dari tantangan yang dapat mengganggu kesinambungan dan stabilitas sistem keuangan," kata Sri Mulyani.
Secara khusus dari sisi fiskal, ia menjelaskan pihaknya akan fokus pada pencapaian penerimaan negara tanpa membuat ekonomi tertahan atau mengalami tekanan. Selain itu, ia juga berjanji akan membuat belanja pemerintah lebih efisien dan realisasinya lebih baik, termasuk mendorong pendanaan swasta untuk pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, dari sisi moneter, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, kondisi makroekonomi yang terjaga telah memungkinkan pihaknya menurunkan bunga acuan sebanyak dua kali sepanjang 2017 lalu. Kebijakan tersebut digadang-gadang akan membantu mendorong laju ekonomi.
Sementara itu, dari sisi makroprudensial, Agus menjelaskan pihaknya juga telah menerbitkan ketentuan baru untuk mendorong penguatan intermediasi perbankan dan manajemen likuiditas. (Baca juga: BI Perlonggar Giro Wajib Minimum, Bank Bisa Perbesar Keuntungan)