Ekonom Sebut Indonesia Berpeluang Masuk Indeks Obligasi Global

Desy Setyowati
12 Januari 2018, 11:17
Pialang tengah memantau pergerakan pasar modal.
Arief Kamaludin|KATADATA

"Dia (indeks obligasi global) akan dilihat banyak investor. Dana itu (yang masuk) bisa dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur," kata David. Setelah itu, pemerintah juga bisa memanfaatkan dana segar dari penerbitan surat utang untuk mendukung proyek manufaktur yang berorientasi ekspor. (Baca juga: Komodo Bond Buktikan Investor Asing Percaya Proyek Infrastruktur)

Senada dengan Teddy, David pun optimistis Indonesia bisa masuk indeks obligasi global lantaran peringkat utang jangka panjang Indonesia sudah layak investasi. Selain itu, dibandingkan dengan Tiongkok, pasar surat utang Indonesia juga lebih likuid dan terbuka.

Ia berharap, dengan masuknya Indonesia dalam indeks tersebut, investor asing tidak hanya masuk ke surat utang pemerintah alias surat berharga negara (SBN), tapi juga korporasi. "Kepemilikan asing (di surat utang pemerintah) sudah 40%, di (surat utang) korporasi hanya 5%. Pelan-pelan ajak investasi di corporate bond dan pelan-pelan (kepemilikan asing) di SBN dikurangi,” ucapnya.

(Baca juga: Asing Miliki 40% Surat Utang Negara, Pemerintah Diminta Waspada)

Dikutip dari Bloomberg, Research Analyst di Goldman Sachs Group Inc Danny Suwanapruti juga menyebut adanya potensi dana segar sekitar US$ 4 miliar hingga US$ 5 miliar bisa masuk pasar obligasi pemerintah jika Indonesia berhasil masuk indeks global. Imbal hasil (yield) yang menarik dan komitmen pemerintah melakukan reformasi struktural, menjadi alasan besarnya peluang Indonesia masuk.

Wakil Kepala Surat Utang negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) Amundi Asset Management Sergie Strigo menilai, di Asia, dua negara yang benar-benar likuid obligasi dolar AS-nya, yaitu Indonesia dan Filipina. Untuk itu, menurut dia obligasi keduanya menarik untuk dikoleksi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...