Jokowi Diminta Dongkrak Ekonomi Tumbuh 6% untuk Bekal Pilpres 2019

Miftah Ardhian
28 November 2017, 20:03
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta

Terdapat beberapa faktor yang mendorong perbaikan konsumsi golongan menengah ke bawah. Pertama, Pilkada serentak. Kedua, peningkatan belanja bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari APBN maupun APBD. Ketiga, peningkatan harga-harga komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan. Keempat, inflasi yang diprediksi tetap rendah. Tingkat inflasi diperkirakan di level 3,5%.

"Tetapi konsumsi masyarakat menengah atas belum banyak meningkat karena cenderung menahan belanja hingga situasi politik benar-benar stabil dan kebijakan perpajakan pemerintah menjadi lebih kondusif," ujar Faisal.

Dari sisi investasi, Ekonom CORE lainnya Ina Primiana mengatakan, perbaikan peringkat kemudahan berusaha yaitu global competitiveness dan ease of doing business (EODB) tidak akan banyak berdampak pada pertumbuhan investasi baik domestik maupun asing apabila tidak disertai perubahan kebijakan pemerintah yang komprehensif dan terintegrasi.

Ia pun mencontohkan pertumbuhan investasi di sektor sekunder seperti manufaktur selama tiga kuartal 2017 yang melambat jika dibandingkan 2016. "Berbagai masalah yang menghambat investasi belum terpecahkan. Di antaranya pembebasan lahan, tumpang tindh peraturan, dan lemahnya koordinasi yang berhubungan pendistribusian kewenangan dan pengambilan keputusan," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...