Lemahnya Konsumsi Domestik Indonesia Membingungkan Bank Dunia

Amal Ihsan Hadian
5 Oktober 2017, 20:42
Glodok
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Suasana pertokoan di Glodok, Jakarta, 2 Desember 2016

Dari aspek kebijakan fiskal lainnya, pemerintah menggencarkan pembangunan proyek infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. Pemerintah juga menyiapkan serangkaian mekanisme untuk memancing keterlibatan swasta dalam pembiayaan infrastruktur.

Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) memulai siklus pelonggaran moneter yang baru dengan memangkas suku bunga sebesar 25 basis point (bps) pada Agustus dan September untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini diambil setelah melihat inflasi yang saat ini lebih rendah dari perkiraan dan pertumbuhan kredit yang masih lamban.

Ekonom Faisal Basri mengakui, permintaan domestik Indonesia memang mengalami tekanan. Sebagai contoh, perdagangan wholesale dan ritel pada Semester I 2017 tumbuh 4,66%. Namun, pertumbuhan dari subsektor ini turun dari 5,41% pada semester I 2017 menjadi 3,94% pada kuartal II 2017.

Yang terjadi, menurut Faisal, adalah penurunan konsumsi, bukan daya beli, kelompok menengah-atas untuk berjaga-jaga dengan menaikkan nilai tabungan atau switching to saving. Ini bisa dilihat dari porsi pendapatan yang ditabung pada kuartal II-2017 yang meningkat menjadi 20,77% dari sebelumnya 18,6% pada kuartal II 2016.

Selain itu, berdasarkan survei kepercayaan konsumen yang dilakukan Bank Mandiri nilai tabungan naik dari 20,6% pada Juli dibanding bulan sebelumnya menjadi 21,1% pada Agustus. Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) naik tajam sejak Oktober 2016 dan mencapai dua digit, yakni sebesar 11,2% pada Mei 2017.

Ada pula masyarakat yang beralih ke belanja online atau e-commerce. Tetapi porsinya masih relatif kecil. "Tidak sampai 2% dari bisnis ritel total," katanya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...