Lebih Rendah dari Pemerintah, BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 5,3%

Desy Setyowati
16 Agustus 2017, 20:05
Agus Martowardojo
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam seminar di Jakarta, Kamis (27/7).

Maka dari itu, serupa dengan pemerintah ia memperkirakan konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 5,4%. Namun demikian, dampaknya tidak akan berlangsung lama. Begitu ASEAN Games ataupun Annual Meeting IMF-Bank Dunia selesai, maka dampak pertumbuhan konsumsi berangsur hilang.

Kemudian dari sisi investasi, pemerintah menargetkan tumbuh hingga 8%. Eric mengatakan, investasi berpeluang tumbuh 5-8% di 2018. (Baca: Pemerintah Target Penerimaan Negara Naik Rp 142 Triliun di 2018)

Faktor pendorongnya, karena suku bunga kredit yang mulai kondusif. Konsumsi rumah tangga yang kuat, sehingga mempertahankan permintaan. Meningkatnya kepercayaan investor pasca naiknya peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P)

“Selain juga karena kenaikan harga komoditas, itu akan mendorong investasi. Kisarannya bisa lima sampai delapan persen,” tutur dia.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2018, hanya 5,3%. Itu pun tergantung pada seberapa besar hasil investasi pemerintah mendorong keinginaan berinvestasi swasta.

“Paling (maksimal) 5,4% masih bisa, kami sih proyeksi 5,3%," kata dia. (Baca: Utang untuk Tutup Defisit, Cadangan Devisa Cetak Rekor US$ 127 Miliar)

Anton berharap, S&P bukan hanya menaikkan rating utang pemerintah tetapi juga korporasinya. Dengan demikian, korporasi bisa menambah pembiayaan melalui pasar modal dengan biaya yang rendah. Baru kemudian minat ekspansi itu timbul.

“Karena biaya dana (cost of fund) turun, jadi mereka bisa manfaatkan untuk ekspansi. Tapi butuh perjalanan yang agak jauh sih,” ujar dia.

Anton mengatakan yang menjadi penahan ekonomi tumbuh lebih tinggi di 2018, adalah perekonomian Cina yang masih melambat. Selain itu sikap Presiden AS Donald Trump juga masih menimbulkan ketidakpastian.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...