Belanja Pemerintah Rendah, Pertumbuhan Ekonomi 2016 di Bawah Target
Sementara itu, komponen Produk Domestik Bruto dari sisi pengeluaran lainnya, yaitu Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal IV-2016 tumbuh 4,8 persen atau lebih baik dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,06 persen.
Menurut dia, PMTB terbesar berada di bidang bangunan, kendaraan, produk intelektual dan peralatan lainnya. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.
Produksi semen di kuartal IV mencapai 17,18 juta ton atau naik 15,95 persen secara kuartalan, namun turun 2,87 persen secara tahunan. “Data asosiasi semen selama 2016 produksi semen naik 0,95 persen dan penjualan 0,97 persen. Ini akan pengaruh ke sektor konstruksi dan investasi,” ujar Ketjuk.
Meski begitu, pertumbuhan PMTB 2016 yang sebesar 4,48 persen lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,01 persen. Penyebabnya adalah belanja modal menurun 21,88 persen. Begitu pula dengan penurunan impor barang jenis mesin dan perlatan.
Yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun lalu yakni konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh 6,72 persen. Realisasi ini lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya sebesar 6,65 persen. Adapun, sepanjang 2016 komponen ini tumbuh 6,62 persen atau jauh lebih baik dibandingkan 2015 yang malah terkontraksi 0,62 persen. “Pendorongnya ini karena pemilihan kepala daerah (pilkada),” kata Ketjuk.
Sementara itu, ekspor pada kuartal IV-2016 tumbuh 4,24 persen berkat kenaikan harga komoditas. Sementara itu, impor tumbuh 2,82 persen, juga lebih baik dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 3,9 persen.
Pencapaian ekonomi kuartal IV dan sepanjang 2016 sejalan dengan taksiran sebelumnya oleh beberapa ekonom. Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sebesar 4,9 persen dan 5 persen untuk keseluruhan tahun.
Ekonom dan Institusi | Proyeksi Q4 - 2016 | Proyeksi 2016 |
Direktur BI Juda Agung | 4,88 persen | 5 persen |
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan | 4,9 persen | 5 persen |
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih | 5,05 persen | 5,04 persen |
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual | 5-5,2 persen | 5,03-5,08 persen |
Ekonom Maybank Juniman | 5-5,1 persen | 5-5,06 persen |
Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian | 4,9-5 Persen | 5 Persen |
Ekonom SKHA Consulting Eric Sugandi | 4,9 persen | 5 persen |
Ekonom SKHA Consulting Eric Sugandi memperkirakan ekonomi cuma tumbuh 4,9 persen di kuartal IV, meski sudah ditopang belanja masyarakat terkait Natal dan tahun baru, pilkada dan perbaikan kinerja ekspor. “Secara keseluruhan, tahun ini saya perkirakan tumbuh lima persen,” tutur Eric.
Adapun, Ekonom Maybank Juniman mengatakan perbaikan kinerja ekspor turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi 2016. Ia melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV bisa mencapai 5-5,1 persen.