Sri Mulyani Targetkan Kemiskinan Turun di Bawah 10 Persen

Miftah Ardhian
17 Januari 2017, 16:21
Sri Mulyani
Arief Kamaludin|KATADATA

(Baca juga:  Akses Kesehatan Sulit, Banyak Dana Desa Dipakai Bangun Kantor)

Namun, Sri Mulyani sedikit menyindir adanya lembaga yang justru menurunkan rating Indonesia, hanya karena ada sentimen negatif dari pasar di AS. Padahal, pemerintah tengah menarik investasi dari luar negeri, "Kondisi kita di mana, tapi mereka menerima keinginan reaksi pasar di AS," ujarnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menantang berbagai lembaga riset dan pusat kajian seperti Bank Dunia dan Center for Stategic International Studies (CSIS) untuk memberikan masukan konkrit untuk mengentaskan kemiskinan melalui percepatan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi ini.

"Saya tantang beri banyak lagi (masukan), tetapi bukan apanya tapi bagaimana. Pemerintah sudah tau apanya tapi bagaimana belanja lebih baik dan efektif untuk kurangi kemiskinan," ujar Sri Mulyani.

(Baca juga: Beras dan Rokok, Penyumbang Terbesar Kemiskinan di Indonesia)

Sementara itu, Kepala Mandiri Institute Moekti P. Soejachmoen mengungkapkan, pemerintah harus terus mendorong pihak swasta untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat kontribusi belanja pemerintah hanya sebesar 15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, Moekti mengungkapkan, memang salah satu jalan termudah menggerakan roda perekonomian masyarakat secara langsung adalah dengan memberikan bantuan tunai. Karena, masyarakat bisa segera membelanjakan uangnya tersebut untuk meningkatkan kehidupan ekonominya.

"Tapi tidak bisa diberikan terus-menerus, karenanya yang paling baik yaitu pemberian subsidi bersyarat atau yang memenuhi kriteria seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga mendidik masyarakat," ujarnya. 

(Baca juga:  Bappenas Lihat 3 Kunci Sukses Inovasi Pembangunan di Daerah

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...