BI Catat Defisit Transaksi Berjalan 2016 Terkecil dalam 5 Tahun

Desy Setyowati
15 Januari 2017, 09:00
Pelabuhan ekspor
Katadata

"Surplus neraca perdagangan Desember 2016 masih positif. Masih kelihatan surplusnya masih besar," ujar dia. Penyebabnya, kenaikan harga komoditas yang mendorong ekspor dari sektor pertambangan. Selain itu, ekspor di sektor manufaktur juga naik.

(Baca juga: Dana Repatriasi Kerek Surplus Neraca Pembayaran 14 Kali Lipat)

Karena biaya yang dikeluarkan untuk defisit transaksi berjalan menurun, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2016 pun diperkirakan positif. Sekadar informasi, NPI memuat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan penduduk mancanegara. Transaksi NPI ini didapat dari data transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, BI memperkirakan surplus NPI pada Kuartal IV sebesar US$ 7,4 miliar. Dengan begitu, sepanjang 2016 surplus diperkirakan sebesar US$ 15 miliar atau naik 14 kali lipat dibanding 2015 yang mengalami defisit US$ 1,1 miliar. 

"Karena defisit transaksi berjalan lebih rendah dan arus modal asing 2016 relatif besar, tidak hanya Penanaman Modal Asing (PMA) tapi portfolio inflow (arus masuk ke saham dan obligasi),” tutur Perry. Meski diakui ada arus keluar modal asing pada November karena Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS), tapi modal asing tercatat kembali masuk pada Desember.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...