Agar Tarif Listrik Tak Setrum Inflasi, Pemerintah Jaga Harga Pangan

Ameidyo Daud Nasution
19 Desember 2016, 15:59
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Hanya saja, Darmin masih enggan membeberkan strateginya untuk menstabilkan harga pangan. Yang pasti, pemerintah akan fokus pada masalah pendataan. Sebab, data yang aktual dan faktual  sangat krusial dalam pengambilan keputusan. "Kita betul-betul dalami datanya sebenarnya sekarang," katanya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) meramalkan, rencana pemerintah mengurangi subsidi gas elpiji dan listrik pada tahun depan bakal menyulut inflasi hingga tembus 5 persen. Padahal, inflasi pada 2017 ditargetkan berada di kisaran 3 sampai 5 persen.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menuturkan, inflasi masih akan sesuai target bila pemerintah hanya mencabut subsidi untuk pelanggan listrik 900 Volt Ampere (VA). Sebab, tambahan inflasi dari langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu cuma 0,95 persen. Tapi, beda soal bila pemerintah memaksakan untuk merealisasikan kebijakan pengurangan atau pencabutan subsidi energi lainnya.

(Baca juga: Harga Komoditas Naik, BI Optimistis Ekonomi 2016 Lebih Baik

Menurut dia, tambahan inflasi terbesar berasal dari pencabutan subsidi untuk pelanggan listrik 450 VA. Bila direalisasikan, daya beli masyarakat bakal terpengaruh dan ujung-ujungnya pertumbuhan ekonomi melambat. Karena itu, Juda meminta pemerintah mencabut subsidi listrik ini secara bertahap. "Yang 450 VA kan sekarang juga masih didata (pelanggannya). Sebaiknya rencana itu diterapkan setelah pencabutan subsidi 900 VA," ujar Juda.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...