Risiko di Balik Perubahan Tiga Indikator Ekonomi Era Trump

Maria Yuniar Ardhiati
15 November 2016, 10:19
Bursa Efek Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Ia pun berpendapat, agenda Trump yang dapat diterapkan pertama kali adalah pembatasan perdagangan atau kebijakan terhadap imigrasi. Namun, keduanya bisa membawa kehancuran bagi perekonomian Amerika Serikat.

Sementara itu, ada dua kebijakan Trump yang menimbulkan keyakinan, yaitu pemangkasan pajak serta rencananya memacu sektor infrastruktur. Meski begitu, pelaksanaannya membutuhkan waktu panjang karena harus melalui persetujuan Kongres.

Trump dan para petinggi Kongres memiliki pemikiran yang sama dalam hal pemotongan pajak dan pemangkasan regulasi. Kebanyakan ekonom menilai pengurangan pajak, terlebih jika tanpa disertai pemotongan belanja, mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

Lebih lanjut, jika program kerja Trump melalui belanja infrastruktur berhasil, bisa mendorong pembukaan lapangan kerja di sektor tersebut, yang akan berdampak terhadap industri lainnya. (Baca: Kebijakan Ekonomi Trump: Proteksionisme, Pemangkasan Pajak, Keuangan)

Selama setahun terakhir, para ekonom mencemaskan perlambatan pertumbuhan ekonomi internasional sebagai risiko terbesar yang akan dihadapi AS. Namun, kondisinya berbeda sekarang. Dalam survei yang dilakukan setelah pemilu, sebanyak 65 persen ekonom menyatakan, faktor yang sangat mungkin menghantam perekonomian adalah kesalahan pemerintahan.

Sebanyak 43 persen ekonom menyatakan, risiko teratas yang mungkin muncul adalah perang perdagangan. Langkah Amerika Serikat menerapkan tarif bagi negara-negara asing bisa menimbulkan lebih banyak hambatan dalam perdagangan. Selain itu, meningkatkan harga barang impor, serta mempersempit ruang gerak bagi para eksportir AS.

“Semua akan mengalami kekalahan jika perang perdagangan global terjadi,” kata Kepala Ekonom di High Frequency Economics, Amerika Serikat, Jim O’Sullivan. (Baca: Pasar Global Terpuruk Menyambut Kemenangan Trump)

Sementara itu, sejumlah ekonom lain mengkhawatirkan investasi yang berpotensi merosot. Investasi bisnis telah memperlihatkan penurunan selama lebih dari satu tahun. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpastian kebijakan setelah pemilu. Secara umum, satu berbanding lima ekonom yang disurvei The Wall Street Journal  meramalkan kemungkinan resesi dalam 12 bulan mendatang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...