Bappenas: Sekuritisasi Aset BUMN Bukan Jual Negara

Miftah Ardhian
11 November 2016, 17:07
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

Pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sekuritisasi aset, untuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur. Namun, ada kekhawatiran mengenai anggapan bahwa sekuritisasi aset ini sama saja menjual aset negara.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan sekuritisasi aset ini bukanlah menjual aset BUMN. Apalagi dianggap menjual aset negara.

"Oh ini bukan jual aset (negara). Kan yang dijual bukan asetnya," ujar Bambang saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (11/11). (Baca: Jokowi Minta BUMN Sekuritisasi Aset untuk Biayai Proyek Infrastruktur

Dia menjelaskan bahwa yang akan dijual atau dikerjasamakan adalah konsesi proyek-proyek BUMN yang sudah matang dan telah menghasilkan keuntungan. Ini bisa dilakukan dengan menjual surat utang atau obligasi, yang basisnya dari keuntungan atas aset tersebut. Bisa juga dengan menjual konsesi proyek infrastruktur kepada perusahaan lain.

Dana yang didapat dari sini bisa digunakan untuk membangun proyek-proyek infrastruktur baru, terutama proyek strategis dan prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Langkah ini dianggap lebih efektif ketimbang menyerahkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru kepada swasta.

Selain itu, langkah ini juga bisa mengurangi ketergantungan BUMN terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN). Apalagi ketika diminta pemerintah untuk mengerjakan suatu proyek. Dengan kondisi ekonomi yang masih lambat saat ini, pemberian PMN akan sangat memberatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). (Baca: Jokowi Ingin Proyek Infrastruktur Digarap Swasta)

Bambang mengakui bahwa pemerintah memang akan mengeluarkan kebijakan dan aturan untuk mendorong BUMN untuk melakukan sekuritisasi asetnya. Namun, dia belum bisa memastikan kapan rencana ini akan dilakukan. Perlu ada konsolidasi dan sosialisasi rencana ini dengan pihak-pihak terkait lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...