Rupiah Anjlok 1,4 Persen, BI Pertahankan Dua Suku Bunga Acuan

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Yura Syahrul
19 Mei 2016, 18:34
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Kondisi tersebut menyebabkan dolar AS menguat tajam, termasuk terhadap mata uang rupiah. Pada perdagangan di pasar spot hari ini, rupiah ditutup melemah 1,4 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi 13.565 per dolar AS. Ini merupakan posisi terendah rupiah dalam tiga bulan terakhir ini.

“Gejolak (mata uang) hari ini besar. Kebijakan petinggi bank sentral AS itu direspons oleh dunia dan berdampak pada mata uang negara secara umum turun,” kata Agus.

Meski begitu, BI berkomitmen menjaga volatilitas rupiah sehingga tidak melemah terlalu dalam. “BI terus ada di pasar dan menjaga rupiah di kisaran fundamental,” ujar Agus.

(Baca: Otoritas Moneter Waspadai Kenaikan Fed Rate)

Sebelumnya, Analis First Asia Capital David Nathatnael Sutyanto menilai, anjloknya rupiah tidak semata akibat faktor spekulasi kenaikan bunga AS. Ia melihat faktor di dalam negeri turut menekan rupiah. Faktor negatif itu adalah kenaikan utang luar negeri pada kuartal I lalu dan rencana pemangkasan anggaran. “Ini menjadi sentimen negatif bagi rupiah,” katanya.

Sekadar informasi, dua hari lalu, BI mengumumkan total utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir Maret lalu atau kuartal I-2016 mencapai US$ 316 miliar. Jumlahnya naik 5,7 persen dari periode sama 2015 atau tumbuh 1,9 persen dibandingkan kuartal IV-2015. Alhasil, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat menjadi 36,5 persen.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden yang berisi pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 50 triliun. Penyebabnya adalah seretnya penerimaan negara, terutama dari sektor perpajakan. Bahkan, Presiden berencana kembali memangkas anggaran negara tahun ini. Langkah tersebut mengancam rencana pemerintah menggenjot belanja dan investasi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun ini.   

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...