Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2015 Dinilai Belum Meyakinkan

Yura Syahrul
5 Februari 2016, 20:53
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA

(Infografik: Ekonomi Negara Berkembang Terancam Melambat)

Atas dasar itulah, dia melihat pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 belum bisa menjadi pijakan kuat untuk memacu perekonomian tahun ini. Kalau konsumsi rumahtangga dan swasta sebagai jangkar utama telah pulih, barulah bisa menarik pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Konsumsi swasta dan investasi publik akan menjadi kunci untuk prospek pertumbuhan tahun ini,” katanya.

Jika melongok lebih detail pencapaian pertumbuhan ekonomi secara kuartalan, komponen ekspor barang dan jasa juga melempem. Pada kuartal IV-2015, komponen ini mengalami kontraksi minus 1,85 persen atau lebih besar dari kuartal sebelumnya yang cuma minus 0,02 persen. Alhasil, ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2015 sebenarnya berkontraksi alias penurunan sebesar 1,83 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Padahal, pada kuartal III-2015 dibandingkan kuartal sebelumnya, ekonomi masih tumbuh 3,36 persen.

(Baca: Ada 4 Stimulus, Ekonomi 2016 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5,2 Persen)

Namun, Ekonom Samuel Asset Managemen Lana Soelistianingsih berpendapat, penurunan ini wajar terjadi setelah Idul Fitri. Karena, konsumsi rumahtangga selalu naik signifikan saat Lebaran sehingga membantu pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015. Dari sisi ekspor, penurunannya karena harga minyak turun sehingga berpengaruh terhadap harga komoditas. Sementara kenaikan impor dari negatif 4,2 persen menjadi tumbuh 5,7 persen karena belanja infrastruktur pemerintah meningkat.

Pada kuartal I tahun ini, Lana memprediksi, konsumsi rumahtangga akan meningkat berkat penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Apalagi, Bank Indonesia (BI) juga menurunkan suku bunga acuan BI rate pada awal Januari lalu. Namun, investasi pemerintah diperkirakan akan menurun karena faktor musiman kuartal I saban tahun.

Sedangkan Suhariyanto menyarankan agar pemerintah memangkas alur distribusi bahan pangan, seperti cabai dan bawang merah. Dengan begitu, harganya akan turun dan berdampak pada melandainya angka inflasi. Ujung-ujungnya, daya beli masyarakat dan konsumsi rumahtangga meningkat sehingga bermuara pada melajunya pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...