Masyarakat ASEAN Picu Pembengkakan Defisit Transaksi Berjalan

Muchamad Nafi
14 Januari 2016, 12:37
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Menurutnya, pelebaran defisit transaksi berjalan juga dipicu oleh meningkatnya defisit neraca jasa dan pendapatan. Terbukanya delapan jenis pekerjaan bagi Warga Negara Asing melalui MEA akan membebani neraca jasa dan pendapatan yang kerap defisit. Profesi tersebut, yakni insinyur, arsitek, akuntan, dokter gigi, praktisi medis, perawat, tenaga pariwisata, dan tenaga survei. Misalnya, pada 2014, defisit sektor jasa mencapai US$ 34 miliar. Tahun lalu, BI memprediksi neraca jasa dan pendapatan defisit sebesar US$ 31 miliar.

Kendati demikian, David menyatakan defisit transaksi berjalan di level 2,5 hingga 3 persen masih dipandang baik oleh investor. Tetapi, harus dibarengi dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi. Juga, paket kebijakan diharapkan efektif menarik investasi asing langsung (FDI) di paruh kedua tahun ini. (Lihat pula: Pertama Sepanjang 2015, Neraca Dagang November Defisit).

Kepala Ekonom Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menambahkan, kondisi neraca dagang Indonesia saat ini sama seperti ketika terjadi krisis 1998. Saat itu, harga komoditas menurun sementara dolar Amerika meningkat. Untungnya, sejak 2002-2008 harga komoditas meningkat sehingga kinerja ekspor membaik signifikan. Hal ini membantu ekonomi Indonesia tumbuh lebih dari lima persen.

Tetapi saat ini, kata Budi, pemerintah tidak lagi bisa mengandalkan komoditas. Dengan berubahnya arah ekonomi Cina, semestinya Indonesia mengikuti langkah Vietnam yang mendorong industri manufaktur. Sebab, deregulasi belum akan berdampak terhadap ekspor tahun ini. Untuk itu, dia berpandangan bahwa pemerintah bisa mengandalkan sektor pariwisata untuk tumbuh.

“Indonesia terlambat mengembangkan Sumber Daya Manusia. Meskipun saya dengar akan ada hilirisasi, itu bagus. Langkah cepatnya, ya, dorong wisatawan masuk,” tutur Budi.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...