Gagal Garap Kereta Cepat, Jepang Ditawari Proyek Infrastruktur Lain

Aria W. Yudhistira
2 Oktober 2015, 16:11
infrastruktur
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktivitas pembangunan jalan tol Tanjung Priok, Jakarta.

Terkait proyek kereta cepat, Sofyan mengatakan, dirinya diutus Presiden Joko Widodo untuk menemui Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pemerintah menyampaikan bahwa Cina yang akan menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia memberitahu respons Jepang kecewa namun bisa mengerti keputusan pemerintah yang tidak ingin melibatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam proyek tersebut.

“Kami menjelaskan bahwa kami mengubah business model-nya dari Government to Government menjadi Business to Business (B to B). Ternyata ada yang mengajukan (Cina) B to B, kami persilahkan,” ujarnya. “Kami juga sampaikan ke Jepang tidak ada masalah dengan kualitas tapi memang dana pemerintah bisa diberikan untuk membangun infrastruktur dasar.”

Dengan skema B to B ini akhirnya Cina yang berkonsorsium dengan badan usaha milik negara (BUMN) dapat menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.  Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, Cina bisa memenuhi syarat utama dari pembangunan proyek ini, yakni tidak melibatkan APBN.

“Ini perjanjiannya antar-BUMN kita dengan BUMN Cina,  sehingga yang dapat dikatakan memenuhi syarat adalah proposal dari Cina,” kata Rini kemarin.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...