Pasar Peringatkan Pemerintah

Aria W. Yudhistira
10 Juni 2015, 17:48
Katadata
KATADATA
Pengunjung melintas di depan papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Dengan situasi ini, kata Taye Shim, perlu membuat pemerintah terjaga untuk segera membenahi kompleksitas dalam proses pengambilan keputusan serta ketidakselarasan di antara lembaga negara. Dia mencontohkan, pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta BI menurunkan suku bunga yang kemudian direspons BI dengan mempertahankan BI Rate.

?Kami pikir, ini saatnya bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah menguraikan semua permasalahan ini.?

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, faktor domestik lebih kental mempengaruhi pelemahan indeks yang terjadi belakangan ini, ketimbang faktor global. ?Karena data ekonomi jelek dan inflasi juga tinggi,? kata analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto yang dihubungi Katadata.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menampik faktor domestik sebagai penyebab pelemahan nilai tukar rupiah dan IHSG. Keduanya, kata dia, cenderung akibat isu global, baik rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Rate) maupun kemampuan bayar utang Yunani.

Menurut dia, pasar tengah memantau kemampuan Yunani membayar utang kepada IMF. Negara ini dikhawatirkan kesulitan membayar sehingga bisa terjadi gagal bayar. ?Perkembangan ekonomi dunia cepat. Maka apa yang kami rencanakan sebulan lalu berubah cepat," ujar dia kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR, Rabu (10/6).

Dia mengatakan, pemerintah akan berhati-hati dalam menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dengan memerhatikan pelemahan nilai tukar rupiah. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...