Sofyan dan Bambang Beda Pandangan dengan Luhut Soal Pajak Perusahaan

Aria W. Yudhistira
12 Mei 2015, 17:31
Katadata
KATADATA
Presiden Joko Widodo tengah memimpin rapat kabinet perdana pada 27 Oktober 2014.

Lagi pula dalam penentuan tarif pajak, pemerintah tidak dapat beradu dengan negara lain yang tarifnya lebih rendah. Adapun revisi PPh badan baru akan dilakukan pada tahun depan.

?Nggak ada jaminan kalau Indonesia menurunkan (PPh badan), Singapura juga tidak akan menurunkan. Pemerintah nggak boleh beradu dengan mencari tarif pajak yang paling rendah. (Revisi) itu masih tahun depan,? kata Bambang.

Kritik terhadap cara komunikasi pemerintah sebelumnya disampaikan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Dia menilai ada kesan antara satu institusi dengan institusi lain berbicara ke media massa mengenai satu masalah, tapi dengan perspektif yang berbeda.

Padahal, komentar mereka tersebut dibaca dan kemudian menimbulkan persepsi yang buruk di mata investor. Akibatnya, banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki struktur ekonomi di dalam negeri tidak membuahkan hasil.

Pemerintah diharapkan meningkatkan koordinasi secara internal sebelum menyampaikan informasi melalui media massa. ?Jangan berkoordinasi melalui media massa, kalau ada pejabat negara yang dekat dengan media. Saat ini banyak sekali yang dipelintir beritanya,? kata dia dalam peluncuran buku ?Kajian Stabilitas Sistem Keuangan? di kantornya, Jakarta, Jumat (8/5).

Terkait penurunan tarif pajak untuk korporasi, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya juga pernah melakukannya. Ketika itu, tarif pajak perseroan terbatas, khususnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) diturunkan 5 persen dari 30 persen menjadi 25 persen.

Namun, penurunan tarif pajak tersebut bisa dilakukan dengan sejumlah persyaratan. Antara lain, jumlah saham yang dicatatkan dan disetor penuh di BEI minimal 40 persen. Saham perusahaan tersebut minimal dimiliki oleh 300 pihak, dan masing-masing pihak itu hanya boleh memiliki saham kurang dari 5 persen.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...