Lima Negara Paling Rawan Guncangan

Image title
Oleh
16 Oktober 2013, 00:00
1854.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago

BRASIL

Brasil mengalami defisit transaksi berjalan yang tinggi. Selain itu, negeri Samba ini juga menghadapi persoalan inflasi yang tinggi, bahkan pada awal tahun ini warga Brasil memprotes biaya tinggi menjelang Piala Dunia 2014. Mata uang Brasil mengalami pelemahan hingga 12,5 persen, kendati bank sentral negara ini telah melakukan intervensi sekaligus menaikkan suku bunga.

INDONESIA
Indonesia menghadapi tekanan inflasi yang tinggi seiring dengan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami tekanan dalam jangka menengah akibat defisit transaksi berjalan yang masih akan terus membebani. Bank sentral memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga mengingat kondisi perbankan relatif stabil.

INDIA
India memiliki defisit transaksi berjalan yang cukup tinggi, serta inflasi yang tinggi. Namun berbeda dengan negara-negara lainnya, India tidak menghadapi penurunan cadangan devisa dalam jumlah besar. Untuk mendukung penguatan nilai tukar Rupee, India menjual dolar langsung ke perusahaan minyak dan menaikkan suku bunga.

AFRIKA SELATAN
Dari lima negara yang paling rapuh, Afrika Selatan merupakan negara dengan kinerja terburuk bila dilihat dari sisi defisit transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar Rand yang mencapai 16,9 persen. Ironisnya, bank sentral Afrika Selatan merupakan satu-satunya dari kelima bank sentral yang belum menaikkan suku bunga.

TURKI
Turki juga menghadapi persoalan inflasi yang tinggi dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, negara ini juga menghadapi masalah defisit transaksi berjalan yang cukup tinggi serta defisit fiskal hingga -7,5 persen. Meski begitu, Turki memiliki kebijakan moneter yang cukup fleksibel jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sumber: Bloomberg, Morgan Stanley, CIMB Niaga

Halaman:
Reporter: Heri Susanto
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...