Gubernur BI Terkejut Ekonomi Anjlok, Kuartal II Diprediksi Tumbuh 0,4%

Agatha Olivia Victoria
6 Mei 2020, 12:27
pertumbuhan ekonomi,bank indonesia
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Bank Indonesia optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh 0,4% pada kuartal II 2020.

Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh meski dihantam pandemi corona. Bank sentral pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 mencapai 0,4%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya turut memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 sebesar 1,2% dan pulih pada kuartal IV tahun ini dengan tumbuh 3,1%. Perkiraan tersebut cukup optimistis meski pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 hanya 2,97%.

Perry pun menyayangkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini berada di bawah perkiraan BI. "Kami sebelumnya perkiraan 4,4%," ujar Perry dalam konferensi video di Jakarta, Rabu (6/5).

Menurut dia, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020 sangat mengejutkan. Pasalnya, pandemi virus corona baru masuk ke Tanah Air pada awal Maret 2020.

Namun, penyebaran Covid-19 ternyata sudah memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian RI, terutama setelah kebijakan social distancing. Kebijakan tersebut mempengaruhi pendapatan masyarakat pada kuartal I 2020 hingga konsumsi turun sebesar 2,8%.

"Kami awalnya memperkirakan kebijakan itu akan memberi dampak pada April 2020," ujar dia.

(Baca: Ekonomi Kuartal I Cuma Tumbuh 2,97% karena Tiga Sektor Konsumsi Anjlok)

(Baca: Ekonomi Kuartal II Berpotensi Minus Hingga 5% akibat Pandemi Corona)

Walaupun begitu, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020 jauh lebih baik dari negara lainnya yang terdampak Covid-19. Ia mencontohkan, perekonomian Tiongkok terkontraksi -6,8% pada triwulan I, Amerika Serikat tumbuh 0,3%, Kawasan Eropa -3,3%, Singapura -2,2%, dan Korea Selatan tumbuh 1,3%.

Bahkan, Perry menilai realisasi perekonomian RI cukup tinggi di antara negala lain. "Meski bukan yang tertinggi, karena Vietnam masih bisa tumbuh 3,82%," kata dia.

Tahun depan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat di kisaran 6,6%-7,1%. Faktor pendorongnya yakni besarnya stimulus fiskal pemerintah akibat pandemi corona.

"Ini kalau defisit fiskalnya 3-4%," katanya.

Selain stimulus fiskal, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang program restrukturisasi kredit. Ditambah kebijakan penundaan ekspansi moneter BI yang bakal mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi corona.

Sebelumnya, para ekonom memprediksi ekonomi domestik pada kuartal II berpotensi terkontraksi atau negatif hingga 2% sampai 5%. Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya naik 0,3% hingga berpotensi terkontraksi 2,6%.

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...