Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ramalan Buruk IMF
(Baca: Topang Kenaikan IHSG 1,75%, Harga Saham Bank BUMN Melonjak hingga 12%)
IMF dalam outlook terbarunya mengatakan bahwa pandemi menyebabkan kerusakan ekonomi yang lebih luas dan lebih dalam dari yang diperkirakan. Dengan demikian, proses pemulihan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Proyeksi ekonomi global direvisi dari semula minus 3% menjadi minus 5%. Ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi yang kian tertekan hampir di seluruh negara di dunia.
Pertumbuhan ekonomi kelompok negara maju diproyeksi akan terkontraksi 8%. Sedangkan untuk negara berkembang, pertumbuhan diperkirakan minus 3% dan perekonomian negara berpendapatan rendah akan mengalami kontraksi 1%.
Nafan pun memperkirakan kurs rupiah bergerak di rentang Rp 14 ribu hingga Rp 14.260 per dolar AS satu hari ini.