Deputi Gubernur Senior BI Menilai Rupiah Masih Dapat Terus Menguat

Agatha Olivia Victoria
25 Juni 2020, 22:55
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Bank Indonesia (BI) menilai nilai rupiah masih memiliki ruang untuk menguat.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Bank Indonesia (BI) menilai nilai rupiah masih memiliki ruang untuk menguat.

Selain faktor fundamental, Destry menilai faktor psikologis juga menjadi salah satu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar.

"Tapi sensitivitas faktor non-ekonomis harus kita waspadai juga," kata Destry.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot Kamis (25/6) sore melemah 0,32% ke level Rp 14.175 per dolar AS. Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan BI, rupiah berada di level Rp 14.231 per dolar AS.

Berdasarkan catatan BI, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,75% secara point to point atau 5,69% secara rerata dibandingkan dengan level pada periode Mei 2020 hingga 17 Juni 2020. Meski demikian, nilai saat ini masih terdepresiasi 1,42% bila dibandingkan dengan level akhir 2019.

Berlanjutnya penguatan rupiah dinilai BI ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Kemudian, tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, bank sentral terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas.

(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ramalan Buruk IMF)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...