Sri Mulyani Ungkap Rencana Penggunaan Dana Pemerintah di Bank BUMN

Rizky Alika
29 Juni 2020, 15:06
sri mulyani, bumn, perbankan, BI, pandemi corona
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, penempatan dana pemerintah di PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk akan disalurkan menjadi kredit, terutama kepada usaha mikro kecil dan menengah.

Pemerintah telah memindahkan dana dari Bank Indonesia ke empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun guna membantu pemulihan ekonomi nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, dana tersebut akan disalurkan menjadi kredit oleh PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk, terutama kepada usaha mikro kecil dan menengah. 

"Bank Himbara telah menyampaikan informasi penggunaan penempatan uang negara untuk mendukung rencana strategi bisnis perbankan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Sri Mulyani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Senin (29/6).

Bank Mandiri rencananya akan menyalurkan kredit ke sektor produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik naisonal dengan target penyaluran Rp 21 triliun. Tujuan pemberian kredit tersebut untuk meningkatkan akses pembiayaan ke sektor riil, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, mendukung pemerintah dalam ketahanan pangan, dan mendukung sistem logsitik nasional.

Mandiri juga akan mengalokasikan dana  sebesar Rp 6 triliun untuk kredit usaha mikro dan kredit usaha rakyat di sektor pertanian, perkebunan, peternakan & perikanan, jasa produksi, industri pengolahan, perdagangan, pariwisata & sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan.

(Baca: Sri Mulyani Akui Aturan Penempatan Dana di Bank Jangkar Rumit)

Selanjutnya, sebesar Rp 1 triliun untuk Kredit Serbaguna Mikro sebesar Rp 1 triliun untuk sektor pertanian/peternakan, pengolahan, jasa & perdagangan. Lalu Rp 6 triliun untuk Small Medium Enterprise, Rp 4 triliun untuk segmen komersial, dan Rp 4 triliun untuk korporasi.

Sementara, Bank BRI berencana untuk ekspansi kredit UMKM 6 bulan ke depan sebesar Rp 122,50 triliun. Dari jumlah tersebut, kredit untuk segmen mikro sebesar Rp 108,809 triliun atau 88,87%, segmen kecil Rp 10,8 triliun, dan segmen menengah Rp 2,86 triliun.

Ekspansi akan difokuskan di sektor produksi sebesar Rp 71,32 triliun atau 58,21%. Selain itu, area penyaluran kredit UMKM didominasi di daerah rural sebesar Rp 69,03 triliun atau 56,35% sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.

Selanjutnya, Bank BNI berencana melakukan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menegah dan kecil serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp 15,04 triliun. Ekspansi kredit akan dilakukan pada tiga segmen yaitu kecil, menengah, dan korporasi.

(Baca: Demi Subsidi BBM, Pemerintah Utang ke Pertamina Hingga Rp 96,5 Triliun)

Sektor-sektor yang menjadi tujuan ekspansi kredit ialah perdagangan, pertanian, jasa-jasa, industri pengolahan, konstruksi, pengangkutan, listrik
air dan gas, dan pertambangan. Khusus korporasi, ekspansi kredit fokus pada industri yang berorientasi ekspor dan padat karya.

Sementara, rencana penyaluran kredit oleh Bank BTN pada Juli – Des 2020 sebesar Rp 30,03 triliun. Kredit tersebut didominasi oleh penyaluran kredit perumahan rakyat, serta kredit lainnya di sektor perumahan.

"Kami berharap ada spill over ke developer di sektor perumahan. ini diharapkan berikan dampak ke sektor riil secara lebih nyata," kata Sri Mulyani.

Pemerintah pun akan melakukan evaluasi realisasi rencana strategi bisnis perbankan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dan menggerakkan sektor riil dari bank himbara tersebut.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...