Pendapatan Negara Turun 9,8%, Defisit APBN Semester I Capai Rp 257,8 T

Agatha Olivia Victoria
9 Juli 2020, 14:48
defisit apbn, defisit anggaran, pendapatan negara turun,
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani berjalan memasuki ruangan untuk mengikuti rapat kerja tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Adapun belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga Rp 350,4 triliun, naik 2,4% dan belanja non-k/l Rp 318,1 triliun, tumbuh 10,3%.

(Baca: Jokowi Teken Pepres Revisi Kedua APBN 2020, Defisit Anggaran Rp1.039 T)

Untuk menutupi defisit yang melebar cukup besar pada paruh pertama tahun ini, realisasi pembiayaan anggaran telah mencapai Rp 416,2 triliun, tumbuh 136% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 176,3 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan tingginya pertumbuhan pembiayaan anggaran disebabkan oleh kebutuhan penanganan Covid-19 yang semakin banyak. "Sehingga kami melakukan pembiayaan lebih besar di awal," kata dia.

Adapun defisit anggaran tahun ini diproyeksikan melebar menjadi 6,3% dari dari 5,07%. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan, upaya penurunan defisit APBN dilakukan secara bertahap. Karena apabila pada 2021 defisit APBN langsung turun ke 3% justru akan membahayakan perekonomian.

Defisit APBN pada 2021 ditargetkan masih mencapai 4,2%. Kemudian diturunkan bertahap menjadi 3,6% pada 2022 dan baru pada 2023 di bawah 3%, yaitu 2,7%.

(Baca: Pemerintah Patok Defisit APBN 2021 hingga 4,17% terhadap PDB)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...