Serapan Anggaran Covid-19 Mulai Meningkat lewat Berbagai Cara

Agatha Olivia Victoria
10 Agustus 2020, 18:30
kementerian keuangan, covid-19, pandemi virus corona, virus corona, anggaran
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pemerintah telah melakukan redesain terhadap program tak mengalami peningkatan penyerapan anggaran atau mendapatkan hambatan yang cukup besar.

Realisasi itu terdiri dari PKH Rp 26,6 triliun, kartu sembako Rp 25,8 triliun, bantuan sembako Jabodetabek Rp 3,2 triliun, bantuan tunai non-Jabodetabek Rp 16,5 triliun, kartu prakerja Rp 2,4 triliun, diskon listrik Rp 3,1 triliun, dan BLT dana desa Rp 8,8 triliun.

Kemudian anggaran untuk sektoral k/l dan pemda yang sebesar Rp 106,5 triliun sudah masuk DIPA Rp 33,5 triliun dan belum masuk DIPA Rp 72,6 triliun.

Realisasi untuk sektoral k/l dan pemda terdiri dari padat karya k/l Rp 8,6 triliun, dana insentif daerah pemulihan ekonomi Rp 13,4 miliar, dan dana alokasi khusus fisik Rp 1,5 miliar. Selanjutnya, anggaran insentif dunia usaha  Rp 120,61 triliun  yang merupakan anggaran tanpa DIPA Rp 70 triliun dan belum DIPA Rp 50,6 triliun.

 Anggaran insentif dunia usaha itu mencakup, PPh 21 ditanggung pemerintah Rp 1,18 triliun, pembebasan PPh 22 impor Rp 3,34 triliun, pengurangan angsuran PPh 25 Rp 4,27 triliun, pengembalian pendahuluan PPN Rp 3,6 triliun, dan penurunan tarif PPh badan Rp 4,17 triliun.

Untuk dukungan bagi UMKM dengan alokasi Rp 123,47 triliun yang sudah masuk DIPA Rp 41,2 triliun, tanpa DIPA Rp 78,8 triliun, dan belum DIPA R p3,4 triliun.

Realisasi dukungan bagi UMKM terdiri dari penempatan dana Rp 30 triliun, pembiayaan investasi LPDB Rp 1 triliun, PPh Final UMKM DTP Rp 200  miliar, dan subsidi bunga Rp 1,31 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...