Tak Hanya Resesi, Ancaman Deflasi pun Dekati RI

Sorta Tobing
26 Agustus 2020, 16:08
deflasi adalah, apa itu deflasi, resesi, sri mulyani, pertumbuhan ekonomi, pandemi corona
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Pandemi corona yang telah menurunkan aktivitas ekonomi membuat ancaman resesi dan deflasi semakin mendekati Indonesia.

Sementara secara bulanan, terjadi deflasi sebesar 0,1%, seperti terlihat pada grafik Databoks berikut ini. Angka ini merupakan yang terendah sejak September 2018.

Apa Dampak Deflasi?

Deflasi punya dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasalnya, hasil produksi yang tidak diserap oleh masyarakat membuat perusahaan mau tidak mau harus mengurangi kapasitas produksinya. Imbasnya, kondisi deflasi bisa memunculkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini pun tengah nampak di Indonesia. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Manoarfa sebelumnya menyebut total pengangguran di Indonesia sudah mencapai 10,7 juta orang.

Lesunya roda perekonomian juga berimbas pada kinerja investasi yang terus terdepresiasi. Investor yang melihat penurunan kinerja perusahaan dapat menarik modalnya sehingga laju perdagangan di pasar modal dapat mengalami penurunan.

Melansir dari Warta Ekonomi, kondisi deflasi juga berpotensi membuat kredit macet meningkat. Banyak orang mengalami gagal bayar karena maraknya pengangguran. Hal ini memicu sektor keuangan mengalami kerugian besar dan kehilangan likuiditas.

Cara Atasi Deflasi

Menambah peredaran uang merupakan salah satu cara mengatasi kondisi deflasi. Hal ini pula yang tengah digenjot pemerintah Indonesia dengan memberikan berbagai bantuan berupa uang tunai.

Selain itu, meningkatkan peredaran uang juga dilakukan lewat penurunan suku bunga acuan di bank sentral. Kebijakan ini tengah ditempuh Bank Indonesia.

Saat ini, BI mempertahankan suku Bungan acuan BI-7days reverse di level 4%. Penurunan ini diharapkan menjadi solusi pelonggaran likuiditas. “Bank Indonesia menekankan pada jalur kuantitas untuk meningkatkan likuiditas, termasuk memberikan dukungan kepada pemerintah dalam merealisasikan APBN,” tutur Gubernur Perry Warijoyo.

Pemerintah biasanya juga menempuh penurunan tarif pajak untuk merangsang pengeluaran masyarakat dan sektor usaha. Namun, jika kondisi ini berlangsung berkepanjangan, penerimaan negara akan ikut merosot.

Penyumbang bahan: Muhamad Arfan Septiawan (magang)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria, Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...