Rekor Baru Cadangan Devisa RI US$ 137 M yang Ditopang Utang Pemerintah

Agatha Olivia Victoria
7 September 2020, 11:31
cadangan devisa, bank Indonesia, pandemi corona
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus kembali meningkat seiring langkah pemerintah menarik pinjaman luar negeri.

Pengamat Ekonomi Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi mengungkapkan intervensi BI di pasar valas dalam menjaga stabilitas rupiah pada Agustus cukup moderat. Dengan demikian,  cadangan devisa tidak terlalu banyak terkuras.

 Berdasarkan kurs JISDOR yang dipublikasikan bank sentral pada akhir Juli, rupiah melemah 2,45% jika dibandingkan posisi akhir Juni 2020.

"BI relatif tidak banyak menggunakan cadangan devisa untuk intervensi di pasar valas," ujar Eric kepada Katadata.co.id, Senin (7/9).

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai cadangan devisa yang meningkat memang akan memberikan keyakinan terhadap pelaku pasar keuangan. Tetapi, cadangan devisa tidak berperan langsung menopang sektor keuangan atau nilai tukar rupiah.

Dia menegaskan, terdapat perbedaan antara suplai valas di pasar keuangan dengan cadangan devisa. "Suplai valas di pasar keuangan bukan cadangan devisa," kata Piter kepada Katadata.co.id pada waktu yang berlainan.

Cadangan devisa adalah valas yang dimiliki dan dikelola oleh BI. Sementara suplai valas adalah valas yang dimiliki sektor swasta yang diperjual belikan di pasar keuangan. Ketika suplai valas di pasar keuangan menurun atau permintaannya meningkat tinggi, bank sentral bisa menggunakan cadangan devisanya untuk menambah suplai valas di pasar keuangan.

Berdasarkan data Bloomber,  rupiah dibuka menguat pada perdagangan hari ini di posisi Rp 14.705 per dolar AS. Namun, rupiah kemudian bergerak melemah dari level pembukaan ke posisi Rp 14.740 per dolar AS hingga pukul 11.25 WIB.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...