PSBB Meredupkan Sinyal Pemulihan Ekonomi, Rupiah Paling Loyo di Asia

Agatha Olivia Victoria
10 September 2020, 16:58
rupiah, pemda dki, psbb jakarta, psbb total, jakarta berlakukan psbb, rupiah terlemah di asia
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi.

Adapun jika hal tersebut hanya dilakukan di DKI Jakarta, maka dampaknya seharusnya tidak sebesar PSBB jilid I yang diberlakukan di banyak daerah.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan hingga saat ini belum ada pernyataan terkait adanya intervensi BI terhadap pergerakan nilai tukar. Namun, kurs rupiah memang sudah dua hari terakhir berada di kisaran Rp 14.700 - 14.800 per dolar AS.

 Meski pemberlakuan PSBB total berdampak negatif bagi perekonomian, hal tersebut harus dilakukan. "Terutama untuk menekan peningkatan kasus Covid-19," ujar Reny kepada Katadata.co.id di waktu yang berlainan.

Adapun posisi rupiah saat ini masih fluktuatif akibat sentimen arus modal asing yang meningkat. Rupiah masih berada di bawah nilai fundamentalnya yang diperkirakan di kisaran Rp 14.400 per dolar AS.

Sementara itu, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menilai rupiah tak akan tertekan sedalam saat pemberlakuan PSBB di awal pandemi Covid-19. Hal ini antara lain, lantaran kebutuhan dolar AS tak cukup besar seiring defisit transaksi berjalan yang lebih rendah. Cadangan devisa Indonesia juga berada dalam posisi yang cukup besar.

"Sekarang juga saya lihat rupiah masih di kisaran fundamentalnya. Kemarin saat Rp 13.900 itu terlalu kuat, tak bagus juga untuk ekspor." katanya.

Pekan lalu, bank sentral mencatat terdapat aliran modal asing yang keluar sebesar Rp 2,56 triliun di pasar keuangan domestik. Rinciannya, modal asing keluar lewat pasar saham Rp 4,13 triliun namun masih ada yang masuk Rp 1,57 triliun di pasar surat berharga negara. Dengan demikian sejak akhir tahun tercatat nett outflow Rp 149,19 triliun hingga 3 September 2020.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...