Keterlibatan Bank Global dalam Transaksi Dana Ilegal Rp 29.400 T

Agustiyanti
22 September 2020, 09:34
bank global, aliran dana ilegal, pengiriman dana ilegal, hsbc, standard chartered, Barclays, Deutsche Bank, Commerzbank, JPMorgan Chase & Co, dan Bank of New York Mellon
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Bank-bank global dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan investasi dalam teknologi dan sumber daya mannusia untuk menangani persyaratan peraturan anti pencucian uang dan sanksi yang lebih ketat di seluruh dunia.

Kementerian Keuangan Jerman mengatakan bahwa kasus-kasus yang terkait dengan Jerman dalam laporan tersebut telah ditangani. Banyak dari transaksi yang mencurigakan juga terkait dengan perusahaan yang didirikan di Inggris atau wilayah lepas pantai Inggris.

Pemerintah Inggris pun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak seharusnya penjahat dapat mengambil keuntungan dari aktivitas ilegam mereka. Tindakan tegas terkait uang kotor telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.

Inggris juga menyatakan tengah mengerjakan reformasi pada sistem pencatatan perusahaannya yang akan membutuhkan lebih banyak pemeriksaan pada direktur perusahaan.

HSBC yang harga sahamnya turun 6%, juga mengatakan informasi dalam laporan itu merupakan masa lalu. Sementara Standard Chartered, yang harga sahamnya turun 5%, mengatakan telah memperbaiki prosedur pengendalian anti pencucian uang.

Harga saham JPMorgan dan Bank of New York Mellon, yang juga termasuk dalam lima bank teratas yang paling sering disebutkan dalam laporan, masing-masing turun 2,6% dan 2%.

BNY Mellon mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak dapat mengomentari laporan mencurigakan tertentu, tetapi sepenuhnya mematuhi semua semua hukum dan peraturan yang berlaku. JPMorgan menyatakan memilikiribuan orang dan telah menggelontorkan ratusan juta dolar yang didedikasikan untuk mencehan pencucian uang.

Bank-bank global dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan investasi dalam teknologi dan sumber daya mannusia untuk menangani persyaratan peraturan anti pencucian uang dan sanksi yang lebih ketat di seluruh dunia.

Ribuan klien dikeluarkan dari rekening bank di pusat kekayaan utama termasuk Hong Kong dan Singapura setelah skandal pencucian uang di Malaysia, pengungkapan 'Panama Papers', dan dorongan global untuk transparansi pajak.

Pakar kepatuhan mengatakan bahwa bagian dari masalah sekarang adalah bank berjuang untuk membedakan antara transaksi yang mencurigakan dan tidak mencurigakan. Mereka hanya mengajukan jutaan laporan mencurigakan ke lembaga penegak hukum yang tidak memiliki kapasitas untuk menanganinya.

"Banyak bank berjuang dengan sikap positif palsu yang tinggi. Itulah mengapa Anda melihat bahwa terkadang trasaksi mencurigakan meningkat peningkat lebih dari 100 hari setelah transaksi mencurigakan di laporkan, "kata Cliff Lam, direktur di AlixPartners di Hong Kong.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...