Ada Ruang Penurunan, BI Pilih Tahan Bunga Acuan 4% demi Jaga Rupiah

Agatha Olivia Victoria
13 Oktober 2020, 14:47
Bank Indonesia, suku bunga acua, bunga acuan BI, kebijakan moneter BI, pemulihan ekonomi nasional
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 4% dalam Rapat Dewan Gubernur 12-13 Oktober 2020.

Piter menjelaskan bahwa inflasi memang saat ini rendah dan tidak ada potensi terjadi lonjakan inflasi hingga akhir tahun. Ini artinya ada ruang bagi bank sentral sebenarnya untuk menurunkan suku bunga acuan.

Namun, sambung dia, BI harus juga mempertimbangkan aliran modal masuk dan kondisi nilai tukar. Meskipun dalam seminggu ini rupiah cukup mendapat support dan menguat, potensi pelemahan rupiah masih ada.

"Saya kira bank sentral akan mempertimbangkan potensi tekanan terhadap rupiah apabila penurunan suku bunga acuan terlalu cepat," kata Piter.

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance Eko Listiyanto juga menilai BI memiliki ruang untuk menurunkan bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 4% menjadi 3,75%. Apalagi, perekonomian membutuhkan dorongan dalam kondisi saat ini. 

"Meskipun rupiah sedikit melemah tetapi cadangan devisa cukup kuat sebenarnya," kata Eko kepada Katadata.co.id, Selasa (13/10).

Dengan penurunan tersebut, Eko berharap pemulihan ekonomi pada kuartal IV 2020 akan berlanjut. Apalagi, jika adanya tanda-tanda promp manufacturing index yang membaik.

Bank Indonesia sepanjang tahun ini telah memangkas bunga acuan sebanyak 2%, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. Namun sejak Agustus, BI terus mempertahankan suku bunga acuan di level 4%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...